create your own banner at mybannermaker.com!

Senin, 18 Juni 2012

MAKALAH PENGARUH SHOLAT TERHADAP PRIBADI SESEORANG


BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah rahmat yang besar telah diberikan oleh sang maha kuasa kepada umatnya,diutusnya rasul sebagai pembawa risalah untuk menyamapaikan kepada umat Islam agar mereka ingat dan patuh pada perintah Rabbnya. Dengan itu maka terlihatlah bahwa betapa sayang sang Maha Kuasa kepada hambanya. Sehingga sudah selayaknya hamba pun harus banyak bersyukur kepadaNya. Juga seyogyanya dia mengabdikan diri kepada yang Maha Esa dengan sebuah pengabdian yang tinggi, karena dengan begitulah akan terwujud sebuah pengabdian. Dengan datangnya perintah menunaikan ibadah sholat, hamba yang sadar akan kelemahan diri dan tiada berkuasa di muka bumi ini dengan serta merta merasakan bahwa itu adalah sebuah karunia besar telah dianugrahkan kepadanya. Langsung terlintas dalam dirinya bagaimanakah diri ini semaksimal mungkin untuk menjalankan perintah tersebut baik dalam kondisi apa saja, dan juga memprioritaskan perintah ini dari segalanya apa bila sudah datang panggilan untuk melaksanakan.
Kita sering mendengar kata sholat dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kedengaran terlalu akrab dengan telinga kita. Sholat lebih mengindetifikasikan kepada kepribadian kita untuk bergerak dan berbuat, cerminan ini akan terlihat tat kala sang hamba benar-benar menjiwai serta mengaplikasikan didalam kehidupan. Jiwa akan tenang, bersih dan tidak ragu dalam melangkah sehingga yang terpancar dari setiap aktivitas itu adalah suatu hal yang baik serta berguna bagi orang lain dan makhluk di muka bumi ini. Indikasi untuk bebuat kejahatan serta merta hilang dibumi hanguskan dengan rasa takut dan merasa bahwa setiap gerak langkah selalu ada yang mengawasinya, maka dengan itulah wawasan berpikir akan mengarah kepada sebuah cerminan kepada perbuatan baik.



BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH SHOLAT TERHADAP PRIBADI SEORANG MUSLIM
Sholat bukan semata-mata terdetik didalam hati adalah sebuah kegiatan ritual agama belaka, namun itu lebih luas jangka dan daya cakupnya. Terlalu memandang kecil kalaulah kita beranggapan bahwa semua kegiatan sholat hanya gerakan takbir hingga salam itu tidak mempunyai rahasia besar. Akan tetapi kandungan gerakkan itu dan cakupannya bisa memberikan makna dalam kehidupan kita sehari-hari. Dia bisa membuat kepada pembahuran jiwa dan pembersihan rohani, apabila kesatuan gerak dalam sholat sudah tertanam dalam jiwa akan keluar dari dirinya sinar ketakutan, kekhusuan dan tawadu'.
Manusia dalam kehidupan yang sebenar bukan terlihat dari bentuk secara zahir saja sebagaimana para mahluk lainya, akan tetapi kehidupan manusia di lihat sejauh mana hati di hiasi dengan keimanan, ma'rifat Allah dan akidah tauhid yang benar. Sebagaimana disebutkan dalam al qur'an
Artinya :
Dan apakah yang sudah mati kemudian kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tangah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaanya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan" (Al-An'aam:122)
A. Kedudukan Sholat
Sebagaimana telah di syariatkan pada malam Isra dan mi'raj, hal ini merupakan sebuah penghormatan bagi umat islam khususnya. Seakan ketika melaksanakan sholat kita merasakan bahwa ruh ini menuju kelangit kepada Rabbnya sehingga menambahkan keimanan dan ketaqwaan.Kita harus menduduki sholat itu bagaikan kepala pada tubuh kita, artian kata dia sebagai tiang, penopang dan penyangga dari pada tubuh. Dan melihat seorang muslim atau tidaknya terletak dalam hal ini. Sholat ini adalah sebuah kunci keberhasilan juga sebagai tameng keimanan seorang muslim serta menghubungkan antara hamba dengan Rabbnya secara vertikal.
Dalam menjalankan sholat itu bukan saja menghadirkan jiwa raga saja akan tetapi hati inipun perlu kita hadirkan. Maka untuk menghadirkan dan menghidupi hati ada beberapa cara:
1. Membesarkan dan mengagungkan Allah semata, merasa bahwa diri penuh dengan segala kemaksiatan dan tidak mempunyai sesuatu yang bisa untuk dibanggakan di depan kekuasaan Allah.
2. Sebelum menyucapkan takbir hamba menyadari bahwa Allah mengetahui isi hati yang terkandung didalam jiwa luar dan batin.
3. Mengingat akan contoh dan pelajaran yang di contohkan bahwa Allah itu maha kuasa. Seperti, ketika seorang hamba dipanggil ke suatu istana otomatis dirinya harus mempersiapkan segalanya dengan semaksimal mungkin, sampai pada pembicaraan pun sangat hati-hati. Sehingga tiada kata terucap tanpa kontrol.
4. Menghidari tempat yang ramai, bising dan ribuk ketika kita ingin shalat. Karena menggangu konsentrasi untuk menghadirkan ruhnya untuk menyembah kepada Allah.
5. Menghilangkan hubungan erat antara hawa nafsu dan konflik didalamnya
6. Faham serta mentadaburi akan apa yang dibaca dan dengar.
7. Bahwa shalat haruslah dengan akal sehat dan hati sehat.
8. Syaitan sebagai penutup konsentrasi kita dalam menghadirkan hati.

Karena dengan ini sekaligus sebagai senjata untuk memerangi syaitan.
Untuk sholatpun kita harus dalam keadaaan bersih, maka disyaratkan dalam sholat itu bersih badan, tempat dan pakaian. Pada hakekatnya dengan membiaskan diri untuk selalu bersih dan suci pada tubuh, pakaian dan tempat merupakan refleksi dari perasaan yang tinggi dan murni dan menjaga dari pada bentuk segala najis dan kotoran. Lain halnya dengan orang yang tidak memperhatikan kondisi ini sebab akan bisa membawa dampak kepada perasaan dan akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita berwudlu maka sebagian anggota badan akan terhapuskan dari kotoran dan debu. Selaras dengan itu terhapuslah segala kemaksiatan dan dosa-dosa yang dikerjakan dari seluruh anggota tubuh. Dan terbukti bila memang sang hamba benar-benar meyakini dan mengamalkan hadist rasul 
Rasul bersabda :
" barang siapa berwudlu dengan sebaik-baiknya maka keluarlah kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa dari tubuhnya hingga keluar dari bawah kukunya"


Bahwa kebersihan yang dimaksud disini adalah bersih dari pada yang dzahir dan batin, mengumpulkan kotoran berupa dosa dan kesalahan dengan bertaubat dan beristigfar. Berazam untuk tidak kembali lagi mengulang perbuatan tersebut. Sehingga ketika sholat tubuh ini benar bersih dibarengi dengan hatinya.
B. Urgennya Sholat
Urgenya sholat ini adalah bahwa selaku hambanya selayaknya patuh dan taat terhadap semua perintahnya, dengan ini ada komunikasi antara dua arah. Karena dengan sholat ini kita bisa merasakan bahwa diri ini lemah dan tiada punya apa-apa. Terlalu congkak bila kita sombong dihadapan yang maha kuasa pemilik sekalian alam. Tidak lain yang di harapkan kecuali dua perkara ketika kita mengabdikan diri kepada Ilahi Rabbi :
1. Mengharap keridhoan Allah
2. Mengharap semoga shalat ini bisa memberikan pengaruh dalam diri untuk membersihkan rohani dan mendidik jiwa serta mengharap pahala dari Allah.
Ketika kita bersujud tampaklah betapa bahwa anggota tubuh kita muka salah satu lambang sebuah kemulian, dan tanah tempat kaki menginjak-injak sebagai lambang kehinaan karena tempatnya di bawah kaki. Menyatu muka dan tanah untuk bersujud kepada Ilahi Rabbi. Dari hal tersebut menunjukkan kepada diri ini ketiada mampuan dan menyadarkan bahwa kelak akan kembali ketanah tempat asal usulnya. Pada waktu sujud ini adalah merupakan sebuah tempat yang paling mulia didunia, dikarenakan ketika itu jarak yang paling terdekat dengan hamba dan Tuhannya. Pada waktu inilah doa kita didengarkan dan dikabulkan. Yakinlah bahwa pada moment ini sangat baik dan berguna untuk berdoa kepada Allah.
C. Pengaruh Sholat
Setelah kita menjalan satu persatu dengan baik dan benar serta menjiwai dari setiap gerakan, maka akan terlihat bahwa hati ini akan terasa tenang, merasa optimis dalam menghadapi segala problema didunia, merasa bahwa setiap gerak langkah di pantau serta semakin tunduk dan tawadu dengan tindak tanduknya. Maka dengan ini semua terlihatlah dua tipe manusia dalam memandang sholat tersebut;
  • 1. Mereka yang menglaksanakan shalat bagaikan sebuah kebiasaan saja, tanpa ada rasa pengaruh dalam jiwanya. Mereka melaksanakan hanya karena sebuah warisan dari bapak moyang mereka, dan mengerjakan kebiasaan itu seiring dengan jalannya waktu dan tidak mengetahui rahasia terkandung didalamnya. Setelah selesai shalat merasa bahwa dirinya telah menjalankan kewajiban mendirikan shalat dan terlepas dari azab serta mendapat pahala, itu saja tujuan mereka menjalankan sholat. Seakan ibadah sholat ini merupakan kegiatan ritual saja, sehingga terpikir dalam hati yang penting sudah menunaikan sebuah kewajiban sekaligus nyetor muka kepada sang ilahi.
  • 2. Mengetauhi rahasia shalat, benar-benar serius untuk menrealitakan dalam kehidupan, shalat dengan khusu' dan bertadabur, tenang hati dan pikirannya dan merasakan lezatnya ibadah. Meimbulkan perasaan barometer ketaatan dan wajahnya bersinar dengan sinar Ilahi.



BAB III
KESIMPULAN
Setelah mengetahui bahwa perlunya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan derap langkah sholat dalam jiwa kita dikarenakan musuh kita setan selalu bersungguh-sunguh pula untuk merusak shalat yang kita lakukan. Sementara permusuhan ini tidak akan berhenti kecuali ketika kita menemui Allah. Shalat dalam islam bagaikan kepala dari badan kita, sebuah tonggak, penyangga dan penopang, sebagai amalan yang kekal sampai hari kelak juga sebagai pelembut jiwa. Dengan ini terkumpulah sebab-sebab kebahagian kehidupan dunia dan akhirat.
Sewajarnya sebagai muslim untuk selalu mencoba untuk memperbaiki dan bersungguh-sungguh untuk mengaplikasikan nilai-nilai sholat terkandung didalamnya. Karena dengan itu akan terwujud kebaikan dan kesejahteran di muka bumi ini. Maka pebaiki dan perbaharui sholat, yakinlah titik bergerak dalam interaksi dalam kehidupan sesama mahluk dimuka bumi ini adalah di awali dengan bagaimana kita melakukan sholat denga baik dan benar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar